Kediri (beritajatim.com) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri mengubah rencana pendirian Stadion Jayabaya, stadion berkapasitas 40.000 penonton sebagai pengganti Stadion Brawijaya yang sudah tidak layak untuk dikembangkan.
Alasannya, Pemkot Kediri mengalihkan dana dalam pembahasan rancangan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) 2011 itu untuk Detail Engineering Design (DED). Kini anggaran tersebut dialihkan untuk DED Jembatan Manisrenggo-Banjarmlati.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri Kasenan mengungkapkan, pengalihan dana untuk jembatan tersebut merupakan rekomendasi dari Komisi C DPRD setempat karena faktor urgensi (lebih penting). Manfaat jembatan lebih penting daripada pembangunan stadion.
"Jadi pada Pemkot Kediri akan mendirikan dua jembatan baru sekaligus. Yakni, Jembatan Brawijaya, yang kini juga belum dimulai proses pembangunannya dan juga jembatan Manisrenggo-Banjarmlati," terang Kasenan, Rabu (25/1/2011).
Jembatan Manisrenggo, urai Kasenan, nantinya akan dipergunakan sebagai jalur propinsi. Hanya saja lokasinya berada di dalam Kota. Dia khawatir jika dihubungkan antara Kota dan Kabupaten Kediri, maka tidak kunjung terlaksana. Jembatan itu nanti untuk jalur bus yang langsung masuk terminal, tanpa melewati dalam kota.
Ketua Komisi C Hadi Sucipto mengatakan, persoalan lain yang melatar belakangi pengalihan anggaran untuk pembangunan jembatan karena hingga kini proyek pembangunan Gelanggang Olah Raga (GOR) Jayabaya belum dilaunching. Sehingga tampak masih perlu anggaran untuk perbaikan serta belum bisa memberikan masukan ke Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Seperti diberitakan sebelumnya, pada pembahasan RAPBD 2011 lalu dianggarkan sebesar Rp 600 juta sebelumnya memang diperuntukkan untuk DED pembangunan stadion Jayabaya dengan kapasitas 40 ribu penonton yang lokasinya berada di sebelah selatan GOR Jayabaya
Alasannya, Pemkot Kediri mengalihkan dana dalam pembahasan rancangan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) 2011 itu untuk Detail Engineering Design (DED). Kini anggaran tersebut dialihkan untuk DED Jembatan Manisrenggo-Banjarmlati.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri Kasenan mengungkapkan, pengalihan dana untuk jembatan tersebut merupakan rekomendasi dari Komisi C DPRD setempat karena faktor urgensi (lebih penting). Manfaat jembatan lebih penting daripada pembangunan stadion.
"Jadi pada Pemkot Kediri akan mendirikan dua jembatan baru sekaligus. Yakni, Jembatan Brawijaya, yang kini juga belum dimulai proses pembangunannya dan juga jembatan Manisrenggo-Banjarmlati," terang Kasenan, Rabu (25/1/2011).
Jembatan Manisrenggo, urai Kasenan, nantinya akan dipergunakan sebagai jalur propinsi. Hanya saja lokasinya berada di dalam Kota. Dia khawatir jika dihubungkan antara Kota dan Kabupaten Kediri, maka tidak kunjung terlaksana. Jembatan itu nanti untuk jalur bus yang langsung masuk terminal, tanpa melewati dalam kota.
Ketua Komisi C Hadi Sucipto mengatakan, persoalan lain yang melatar belakangi pengalihan anggaran untuk pembangunan jembatan karena hingga kini proyek pembangunan Gelanggang Olah Raga (GOR) Jayabaya belum dilaunching. Sehingga tampak masih perlu anggaran untuk perbaikan serta belum bisa memberikan masukan ke Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Seperti diberitakan sebelumnya, pada pembahasan RAPBD 2011 lalu dianggarkan sebesar Rp 600 juta sebelumnya memang diperuntukkan untuk DED pembangunan stadion Jayabaya dengan kapasitas 40 ribu penonton yang lokasinya berada di sebelah selatan GOR Jayabaya
0 komentar:
Posting Komentar