Kediri Bangun Laboratorium Pembibitan Pemain Bola
FOR LIKE THE FOOTBALL
Kediri - Sebelum Persik terlempar dari divisi top di Liga Indonesia, Kota Kediri pernah dikenal memiliki persepakbolaan yang bagus. Untuk bisa mengulangi prestasi tersebut, sebuah laboratorium pembibitan pemain akan didirikan.
Proyek yang direncanakan dibangun melalui kerja sama dengan Universitas Brawijaya tersebut dirancang sebagai tempat dilakukannya penelitian genetikal siswa Sekolah Sepak Bola (SSB), untuk melihat bakatnya secara utuh dalam mengolah si kulit bundar.
"Melalui laboratorium itu nantinya bisa dilihat, apakah anak-anak yang masuk SSB memiliki bakat dalam bermain bola. Jika memang iya, kita akan rekrut dan membinanya dengan baik. Kalau tidak kami akan sampaikan ke orang tuanya agar memilih pelatihan lain," jelas Walikota Kediri Samsul Ashar kepada wartawan di Balaikota Kediri, Rabu (2/2/2011).
Samsul menambahkan, gagasan mendirikan laboratorium pembibitan pemain bola didasari pada banyak SSB yang bermunculan di Kota Kediri dalam beberapa tahun terakhir. Hampir semua SSB saat ini memiliki tak kurang dari 100 murid, dan hampir semua orang tua mereka berharap anaknya bisa disulap menjadi seorang pesepakbola handal.
"Itu 'kan tidak mungkin, karena memang tak sedikit dari anak-anak di SSB masuk ke sana karena dorongan orang tuanya. Nah, melalui laboratorium itu kami ingin pahamkan ke orang tua tersebut, agar tidak terlalu berharap, kalau memang anaknya tidak memiliki bakat dalam bermain bola," beber Samsul, walikota yang juga seorang dokter spesialis penyakit dalam itu.
Pendirian laboratorium pembibitan pemain bola juga digagas sebagai tindak lanjut pembangunan lokasi perkuliahan Universitas Brawijaya di Kota Kediri, yang pada pertengahan 2011 sudah akan mulai dioperasikan.
Untuk bisa memuluskan gagasan pendirian laboratorium pembibitan pemain bola, pemerintah Kota Kediri sudah memamaparkannya ke Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, pemuda, olahraga, pariwisata, dan kesenian. Sejauh ini repon positif sudah diberikan, melalui kesanggupan menyetujui adanya sharing anggaran dengan pemerintah pusat.
"Mendirikan laboratorium itu tidak murah dan kami butuh sharing anggaran dari pemerintah pusat. Saya sudah bicara dengan Komisi X DPR RI dan secara tersirat mereka memberikan persetujuan," pungkas Samsul.
FOR LIKE THE FOOTBALL
Kediri - Sebelum Persik terlempar dari divisi top di Liga Indonesia, Kota Kediri pernah dikenal memiliki persepakbolaan yang bagus. Untuk bisa mengulangi prestasi tersebut, sebuah laboratorium pembibitan pemain akan didirikan.
Proyek yang direncanakan dibangun melalui kerja sama dengan Universitas Brawijaya tersebut dirancang sebagai tempat dilakukannya penelitian genetikal siswa Sekolah Sepak Bola (SSB), untuk melihat bakatnya secara utuh dalam mengolah si kulit bundar.
"Melalui laboratorium itu nantinya bisa dilihat, apakah anak-anak yang masuk SSB memiliki bakat dalam bermain bola. Jika memang iya, kita akan rekrut dan membinanya dengan baik. Kalau tidak kami akan sampaikan ke orang tuanya agar memilih pelatihan lain," jelas Walikota Kediri Samsul Ashar kepada wartawan di Balaikota Kediri, Rabu (2/2/2011).
Samsul menambahkan, gagasan mendirikan laboratorium pembibitan pemain bola didasari pada banyak SSB yang bermunculan di Kota Kediri dalam beberapa tahun terakhir. Hampir semua SSB saat ini memiliki tak kurang dari 100 murid, dan hampir semua orang tua mereka berharap anaknya bisa disulap menjadi seorang pesepakbola handal.
"Itu 'kan tidak mungkin, karena memang tak sedikit dari anak-anak di SSB masuk ke sana karena dorongan orang tuanya. Nah, melalui laboratorium itu kami ingin pahamkan ke orang tua tersebut, agar tidak terlalu berharap, kalau memang anaknya tidak memiliki bakat dalam bermain bola," beber Samsul, walikota yang juga seorang dokter spesialis penyakit dalam itu.
Pendirian laboratorium pembibitan pemain bola juga digagas sebagai tindak lanjut pembangunan lokasi perkuliahan Universitas Brawijaya di Kota Kediri, yang pada pertengahan 2011 sudah akan mulai dioperasikan.
Untuk bisa memuluskan gagasan pendirian laboratorium pembibitan pemain bola, pemerintah Kota Kediri sudah memamaparkannya ke Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, pemuda, olahraga, pariwisata, dan kesenian. Sejauh ini repon positif sudah diberikan, melalui kesanggupan menyetujui adanya sharing anggaran dengan pemerintah pusat.
"Mendirikan laboratorium itu tidak murah dan kami butuh sharing anggaran dari pemerintah pusat. Saya sudah bicara dengan Komisi X DPR RI dan secara tersirat mereka memberikan persetujuan," pungkas Samsul.
0 komentar:
Posting Komentar