Efek Ledakan Nuklir Jepang Bisa Sampai Indonesia-Akibat ledakan di reaktor nuklir Fukushima, diprediksi bisa berdampak hingga ke Indonesia. Uap limbah reaktor nuklir yang meledak dapat tertiup angin hingga ribuan kilometer bahkan Sampai di Indonesia.
“Tragedi Chernobyl itu radioaktifnya bisa terbawa angin hingga ke Skotlandia di kawasan Eropa Barat, kemungkinan itu bisa jadi ada (sampai ke Indonesia),” ujar Jubir Greenpeace Asia Tenggara, Hikmat Soeriatanuwijaya kepada Tribunnews.
Meski begitu, Hikmat belum dapat memastikan waktu yang ditempuh uap nuklir tersebut saat terhembus angin di udara. Pihaknya mengaku baru akan melakukan penelitian tentang hal tersebut.
Akan tetapi, menurutnya, melihat tragedi Chernobyl maka efek negatif setelah tibanya uap di suatu tempat yang dirasakan bisa dalam jangka waktu yang lama yaitu sampai 30 tahun. “Dampaknya itu lama sampai 30 tahun kalau sudah kena radiasi radioaktif nuklir,” jelasnya.
Lebih jauh Hikmat menjelaskan efek jangka pendek yang bisa dirasakan atas radiasi limbah nuklir tersebut bisa berupa kematian pada saat itu juga. Sementara untuk jangka panjang adalah seperti penyakit kanker kulit.
Berkaca pada pengalaman tragedi Chernobyl, Ukraina dan di Fukushima, Jepang sudah saatnya Indonesia tidak menggunakan nuklir sebagai pembangkit tenaga listrik alternatif selain air.
“Kita selalu menyerukan jangan pakai nuklir, Indonesia kan melimpah anugerah energinya,” ujar Hikmat.
Darurat Jepang Pejabat pemerintah Jepang memastikan jika kebocoran nuklir di sejumlah pengilangan di Jepang tak akan separah seperti kebocoran nuklir Chernobyl.
“Tak ada akan ada bencana Chernobyl di reaktor. Kehilangan daya dukung pendinginan berarti naiknya suhu tetapi itu juga akan menghentikan proses reaksi,” ujar Naoto Sekimura, seorang profesor dari Universitas Tokyo.
Staf Komisi Keamanan Nuklir Jepang, Ryohei Shiomi, mengatakan bahwa bocornya reaktor nuklir di pengilangan kemungkinan bisa terjadi. Hancurnya kilang ini setelah diguncang gempa berkekuatan 9 skala Richter (SR) dan menimbulkan gelombang tsunami setinggi 10 meter.
Shiomi mengatakan kemungkinan kebocoran itu terjadi di pengilangan Fukushima Dai-ichi yang kehilangan kemampuan pendinginan akibat gempa berkekuatan hebat itu.
Shiomi menegaskan jika adanya kebocoran namun hal itu tidak akan memberikan efek ke manusia dalam radius 10 kilometer dari lokasi pengilangan.(blog.indojunker)
“Tragedi Chernobyl itu radioaktifnya bisa terbawa angin hingga ke Skotlandia di kawasan Eropa Barat, kemungkinan itu bisa jadi ada (sampai ke Indonesia),” ujar Jubir Greenpeace Asia Tenggara, Hikmat Soeriatanuwijaya kepada Tribunnews.
Meski begitu, Hikmat belum dapat memastikan waktu yang ditempuh uap nuklir tersebut saat terhembus angin di udara. Pihaknya mengaku baru akan melakukan penelitian tentang hal tersebut.
Akan tetapi, menurutnya, melihat tragedi Chernobyl maka efek negatif setelah tibanya uap di suatu tempat yang dirasakan bisa dalam jangka waktu yang lama yaitu sampai 30 tahun. “Dampaknya itu lama sampai 30 tahun kalau sudah kena radiasi radioaktif nuklir,” jelasnya.
Lebih jauh Hikmat menjelaskan efek jangka pendek yang bisa dirasakan atas radiasi limbah nuklir tersebut bisa berupa kematian pada saat itu juga. Sementara untuk jangka panjang adalah seperti penyakit kanker kulit.
Berkaca pada pengalaman tragedi Chernobyl, Ukraina dan di Fukushima, Jepang sudah saatnya Indonesia tidak menggunakan nuklir sebagai pembangkit tenaga listrik alternatif selain air.
“Kita selalu menyerukan jangan pakai nuklir, Indonesia kan melimpah anugerah energinya,” ujar Hikmat.
Darurat Jepang Pejabat pemerintah Jepang memastikan jika kebocoran nuklir di sejumlah pengilangan di Jepang tak akan separah seperti kebocoran nuklir Chernobyl.
“Tak ada akan ada bencana Chernobyl di reaktor. Kehilangan daya dukung pendinginan berarti naiknya suhu tetapi itu juga akan menghentikan proses reaksi,” ujar Naoto Sekimura, seorang profesor dari Universitas Tokyo.
Staf Komisi Keamanan Nuklir Jepang, Ryohei Shiomi, mengatakan bahwa bocornya reaktor nuklir di pengilangan kemungkinan bisa terjadi. Hancurnya kilang ini setelah diguncang gempa berkekuatan 9 skala Richter (SR) dan menimbulkan gelombang tsunami setinggi 10 meter.
Shiomi mengatakan kemungkinan kebocoran itu terjadi di pengilangan Fukushima Dai-ichi yang kehilangan kemampuan pendinginan akibat gempa berkekuatan hebat itu.
Shiomi menegaskan jika adanya kebocoran namun hal itu tidak akan memberikan efek ke manusia dalam radius 10 kilometer dari lokasi pengilangan.(blog.indojunker)
0 komentar:
Posting Komentar