- Pemerintah Somalia mempersilakan pemerintah Indonesia mengerahkan tentara untuk membebaskan 20 awak kapal MV Sinar Kudus yang disandera perompak Somalia sejak 16 Maret lalu. Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Bidang Hubungan Internasional, Happy Bone Zulkarnaen, mengatakan sikap pemerintah Somalia itu disampaikan oleh Duta Besar Somalia untuk Indonesia, Mohamud Olow Barow, saat mengunjungi kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Selasa 12 April 2011 kemarin.
"Mereka berharap pemerintah tegas. Kalau perlu, aksi militer. Pemerintah Somalia akan bahu-membahu," kata Happy dalam jumpa pers seusai pertemuan itu.Menurut Happy, pemerintah Somalia mempersilakan militer Indonesia masuk ke wilayahnya, baik melalui jalur laut maupun jalur udara. Bila Indonesia memerlukan bantuan militer Somalia, mereka pun siap membantu. "Mereka tidak merasa diintervensi," kata Happy.
Kepada para politikus Golkar, Mohamud mencontohkan langkah pemerintah India, Korea Selatan, dan Malaysia saat membebaskan warganya dari tangan para lanun Somalia. "Negara-negara itu tidak mau negosiasi, sehingga perompak kalah," kata Happy, menirukan Mohamud.
Di Istana Kepresidenan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan telah memerintahkan pembebasan para sandera dengan berbagai cara. Namun, menurut Presiden, beberapa upaya pembebasan tidak bisa dijelaskan kepada publik. Alasannya, hal itu menyangkut keselamatan sandera dan petugas yang berusaha membebaskan mereka.
"Ada keperluan untuk tidak serta-merta membuka (detail rencana itu) kepada publik sampai saat yang tepat," kata Yudhoyono saat membuka sidang kabinet paripurna kemarin.
Menurut Yudhoyono, pemerintah masih mengupayakan negosiasi dengan kawanan bajak laut itu. Agar negosiasi berhasil, Presiden meminta masyarakat dan media mendukung upaya pemerintah. Di negara yang medianya sangat terbuka, kata Yudhoyono, “Pembebasan sandera malah sering gagal.”
Direktur Eksekutif Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, Indriaswati Saptaningrum, mengatakan pemerintah tak perlu berdalih bahwa perompak akan menyakiti sandera jika media terus memberitakannya. Dengan kekuatan aparat dan peralatannya, pemerintah harus segera menyelamatkan awak Sinar Kudus. "Itu berkaitan dengan hak dasar hidup seseorang," kata Indriaswa
sumber: TEMPO Interaktif, Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar